Minggu, 14 Juli 2013

esai buat data print "tapi gagal" ga lolos :(

Jiwa Entrepeuner: Jiwa Pensejahtera
Lapangan pekerjaan yang semakin terbatas membuat banyaknya sarjana lulusan perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Persaingan ketat untuk memasuki ranah pekerjaan semakin terlihat. Salah satunya dari banyaknya jumlah pendaftar CPNS yang setiap tahunnya semakin bertambah. Padahal, jika setiap lulusan perguruan tinggi berorientasi menjadi pegawai, maka hanya akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Hal ini dikarenakan saat sebagian dari pelamar itu tidak diterima bekerja walaupun telah mencoba berkali-kali akan cenderung menjadi pengangguran ketika sudah mulai merasa putus asa dan tetap bersikeras untuk menjadi pegawai. Penyebab lain, dengan menjadi pegawai kita tidak ikut berperan mengatasi permasalahan pengangguran di negeri ini karena tidak dapat membuka lapangan pekerjaan yang bisa diisi oleh orang lain.
Sebelum masalah tersebut semakin berkembang dan membuat perekonomian di Indonesia semakin terpuruk sudah selayaknya mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan mulai membuka pola pemikiran mereka. Dengan pola pemikiran yang terbuka akan mendorong setiap  individu untuk mengembangkan kemampuan diri, mempertajam pengetahuan dan keterampilan, termasuk meningkatkan jiwa enterpreuner. Jiwa enterpeuner adalah jiwa orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya,  serta mengatur permodalan operasinya (http://id.wikipedia.org).
Jiwa enterpeuner diperlukan mahasiswa sejak saat masih aktif di bangku perkuliahan. Mahasiswa yang memiliki jiwa enterpeuner akan berpikir menjadi solusi untuk orang banyak. Sehingga, ketika mereka lulus tidak bingung mencari pekerjaan melainkan bingung mencari orang yang mau bekerja.
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau menumbuhkembangkannya adalah dengan terjun langsung enterpreneur sejak di bangku perkuliahan. Ini bukanlah hal yang sulit jika ada kemauan kuat. Akhir-akhir ini, pemerintah mulai sadar akan pentingnya berwirausaha, sehingga banyak program wirausaha yang diadakan untuk mahasiswa. Program tersebut diantaranya Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan dan Program Mahasiswa Wirausaha. Program ini boleh diikuti oleh semua mahasiswa tanpa terkecuali, asalkan mahasiswa yang bersangkutan mengajukan proposal dan menjalani tahap penyeleksian. Proposal yang lolos akan didanai dan dipantau perkembangan usahanya sesuai waktu pelaksanaan. Ada juga program peminjaman modal untuk mahasiswa dari beberapa kementrian. Bedanya, proposal yang disetujui harus mengembalikan modal secara berangsur sesuai dengan perkembangan usahanya. Melalui proposal, pemerintah dapat melihat program dan tujuan dalam berwirausaha, sehingga saat membuat proposal diperlukan program dan perencanaan yang baik agar tujuannya terlihat jelas dan nyata.
Proposal yang diajukan tidak semua disetujui. Sebagai mahasiswa yang sedang berusaha menumbuhkembangkan dan meningkatkan jiwa enterpreuner bukanlah rintangan yang besar saat proposal tidak lolos. Mahasiswa masih dapat mencoba dengan tabungannya sendiri untuk membuka usaha kecil-kecilan dan sederhana. Meski sederhana jika ditekuni secara sungguh-sungguh akan berkembang besar asalkan percaya dan pantang putus asa saat menjalaninya. Apabila skala usaha sudah lebih besar, kita dapat bekerjasama dengan teman untuk membangun usaha agar modal yang terkumpul lebih banyak atau meminjam modal kepada instansi peminjaman modal yang terpercaya.

Jika semua mahasiswa memiliki jiwa enterpreneur maka ketika lulus, dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain karena usahanya semakin berkembang. Dengan banyaknya enterpreneur yang bermunculan di Indonesia, akan semakin berkurang jumlah pengangguran di Indonesia. Jumlah pengangguran sedikit berarti perekonomian semakin maju dan rakyat akan menjadi sejahtera. Berjiwa enterpreneur berati menyejahterakan rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar