Jiwa Entrepeuner: Jiwa Pensejahtera
Lapangan pekerjaan yang semakin terbatas membuat banyaknya sarjana
lulusan perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Persaingan ketat untuk memasuki ranah pekerjaan semakin terlihat. Salah satunya
dari banyaknya jumlah pendaftar CPNS yang setiap tahunnya semakin bertambah.
Padahal, jika setiap lulusan perguruan tinggi berorientasi menjadi pegawai, maka
hanya akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Hal ini dikarenakan saat
sebagian dari pelamar itu tidak diterima bekerja walaupun telah mencoba
berkali-kali akan cenderung menjadi pengangguran ketika sudah mulai merasa
putus asa dan tetap bersikeras untuk menjadi pegawai. Penyebab lain, dengan
menjadi pegawai kita tidak ikut berperan mengatasi permasalahan pengangguran di
negeri ini karena tidak dapat membuka lapangan pekerjaan yang bisa diisi oleh
orang lain.
Sebelum masalah tersebut semakin berkembang
dan membuat perekonomian di Indonesia semakin terpuruk sudah selayaknya
mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan mulai membuka pola pemikiran mereka.
Dengan pola pemikiran yang terbuka akan mendorong setiap individu untuk mengembangkan kemampuan diri,
mempertajam pengetahuan dan keterampilan, termasuk meningkatkan jiwa
enterpreuner. Jiwa enterpeuner adalah jiwa orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya (http://id.wikipedia.org).
Jiwa enterpeuner diperlukan mahasiswa sejak saat masih aktif di
bangku perkuliahan. Mahasiswa yang memiliki jiwa enterpeuner akan berpikir
menjadi solusi untuk orang banyak. Sehingga, ketika mereka lulus tidak bingung
mencari pekerjaan melainkan bingung mencari orang yang mau bekerja.
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau
menumbuhkembangkannya adalah dengan terjun langsung enterpreneur sejak di
bangku perkuliahan. Ini bukanlah hal yang sulit jika ada kemauan kuat. Akhir-akhir
ini, pemerintah mulai sadar akan pentingnya berwirausaha, sehingga banyak
program wirausaha yang diadakan untuk mahasiswa. Program tersebut diantaranya
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan dan Program Mahasiswa
Wirausaha. Program ini boleh diikuti oleh semua mahasiswa tanpa terkecuali,
asalkan mahasiswa yang bersangkutan mengajukan proposal dan menjalani tahap
penyeleksian. Proposal yang lolos akan didanai dan dipantau perkembangan
usahanya sesuai waktu pelaksanaan. Ada juga program peminjaman modal untuk
mahasiswa dari beberapa kementrian. Bedanya, proposal yang disetujui harus mengembalikan
modal secara berangsur sesuai dengan perkembangan usahanya. Melalui proposal,
pemerintah dapat melihat program dan tujuan dalam berwirausaha, sehingga saat
membuat proposal diperlukan program dan perencanaan yang baik agar tujuannya
terlihat jelas dan nyata.
Proposal yang diajukan tidak semua disetujui. Sebagai mahasiswa
yang sedang berusaha menumbuhkembangkan dan meningkatkan jiwa enterpreuner
bukanlah rintangan yang besar saat proposal tidak lolos. Mahasiswa masih dapat
mencoba dengan tabungannya sendiri untuk membuka usaha kecil-kecilan dan
sederhana. Meski sederhana jika ditekuni secara sungguh-sungguh akan berkembang
besar asalkan percaya dan pantang putus asa saat menjalaninya. Apabila skala
usaha sudah lebih besar, kita dapat bekerjasama dengan teman untuk membangun
usaha agar modal yang terkumpul lebih banyak atau meminjam modal kepada
instansi peminjaman modal yang terpercaya.
Jika semua mahasiswa memiliki jiwa enterpreneur maka ketika lulus, dapat
membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain karena usahanya semakin berkembang.
Dengan banyaknya enterpreneur yang bermunculan di Indonesia, akan semakin
berkurang jumlah pengangguran di Indonesia. Jumlah pengangguran sedikit berarti
perekonomian semakin maju dan rakyat akan menjadi sejahtera. Berjiwa
enterpreneur berati menyejahterakan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar